Garut dan Sukabumi 2 daerah Terdampak Banjir dan Longsor Akibat Hujan Deras di Jawa Barat
Curah hujan tinggi yang melanda Kota Sukabumi dan sekitarnya pada Selasa (5/11/2024) telah menyebabkan meningkatnya titik-titik bencana hidrometeorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melaporkan hingga pukul 23.00 WIB, sebanyak 66 lokasi di berbagai wilayah kota terdampak oleh banjir dan tanah longsor. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena intensitas hujan yang terus meningkat.
BPBD Provinsi Jawa Barat juga mencatat bahwa selain Kota Sukabumi, beberapa daerah lain di Jawa Barat turut mengalami dampak buruk akibat cuaca ekstrem. Tiga wilayah yang paling terdampak adalah Kota Sukabumi, Kabupaten Garut, dan sebagian wilayah di sekitarnya. Di Kota Sukabumi, beberapa kelurahan yang mengalami dampak terparah di antaranya adalah Kelurahan Karangtengah, Subangjaya, Cisarua, Sriwidari, Cikole, dan Tipar.
Di titik-titik tersebut, banjir yang terjadi di beberapa daerah menyebabkan akses jalan tergenang air dan beberapa rumah warga terendam hingga ketinggian tertentu. Warga di beberapa kelurahan harus mengungsi untuk sementara waktu, mengingat ancaman longsor di kawasan perbukitan sekitar semakin meningkat.
Kepala BPBD Kota Sukabumi mengungkapkan bahwa bencana ini terjadi karena tingginya curah hujan yang mengakibatkan meluapnya beberapa sungai yang mengalir di sekitar Kota Sukabumi. Kondisi ini diperparah dengan kondisi sungai yang telah menyempit karena sedimentasi dan aktivitas manusia, sehingga air hujan tidak dapat tertampung sepenuhnya dan mengalir deras ke wilayah pemukiman warga. Selain itu, beberapa daerah di perbukitan yang telah mengalami degradasi lahan juga rentan terhadap longsor, terutama setelah hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam.
Di Kabupaten Garut, wilayah yang paling parah terdampak adalah Kecamatan Cisurupan. Kecamatan ini juga mengalami banjir akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur kawasan tersebut. Sungai di Cisurupan meluap, mengakibatkan ruas di jalan cisitu meluap ke jalan dan menyebabkan kemacetan BPBD Kabupaten Garut saat ini tengah melakukan penanganan darurat dengan memantau wilayah-wilayah rawan banjir dan longsor serta menyiapkan jalur evakuasi.
Dalam menghadapi kondisi ini, BPBD Provinsi Jawa Barat dan BPBD di masing-masing wilayah terdampak terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan darurat kepada masyarakat yang terdampak. Petugas BPBD telah disebar di beberapa titik untuk membantu evakuasi warga dan mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan, selimut, dan perlengkapan lainnya. Posko-posko bantuan juga didirikan di lokasi-lokasi strategis untuk memastikan kebutuhan dasar warga yang terdampak bencana dapat terpenuhi.
BPBD Provinsi Jawa Barat juga mengimbau seluruh warga untuk tetap waspada, terutama di wilayah yang rawan terkena dampak banjir dan longsor. "Kami meminta masyarakat untuk mengikuti arahan dari petugas di lapangan dan siap untuk mengungsi jika diminta, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan bantaran sungai dan lereng-lereng bukit," ujar seorang perwakilan BPBD Provinsi Jawa Barat.
Fenomena cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, BPBD bekerja sama dengan pihak terkait terus memantau kondisi cuaca dan mengambil langkah antisipasi lebih lanjut. Warga diharapkan untuk selalu memantau informasi terbaru mengenai situasi bencana dan menghindari aktivitas di lokasi-lokasi yang berisiko.
Dengan semakin banyaknya titik bencana yang teridentifikasi, BPBD Provinsi Jawa Barat berharap agar penanganan segera dilakukan di semua wilayah terdampak agar warga dapat segera kembali ke rumah mereka dengan aman.